Kurikulum
S1 Farmasi Universitas Al-Irsyad Cilacap
Kurikulum Program Studi S1 Farmasi UNAIC
Program Studi S1 Farmasi memiliki strategi dalam pencapaian standar pendidikan dengan menyusun kurikulum PS pada tahun 2020 yang berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan ketetapan dari Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi (APTFI). Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) pada kurikulum saat itu mengacu pada deskripsi level 6 (Enam) KKNI sesuai Perpres Nomor 8 Tahun 2012, untuk tercapainya tujuan, terlaksananya misi, dan terwujudnya visi keilmuan program studi.
Adapun orientasi kekhasan PS berdasarkan pada bahan alam, produk inovatif bahari, dan kewirausahaan. Orientasi ini untuk menunjukkan keunikan PS di samping penguatan kompetensi lulusan. Namun, pada peninjauan kurikulum yang dilaksanakan di tahun 2023 PS diberi masukan untuk menguatkan kompetensi pelayanan kefarmasian. Masukan tersebut mengarah pada kelanjutan jenjang pendidikan di Profesi Apoteker dan sebaran alumni yang telah bekerja. Dengan demikian, potensi lokal dari PS yang berada di wilayah pesisir dapat dielaborasikan dengan pemanfaatan bahan alam dan kewirausahaan untuk mengantisipasi tantangan serta persaingan di masa depan sambil tetap menguatkan kompetensi pelayanan.Tindak lanjut dari masukan tersebut telah diimplementasikan pada peninjauan kurikulum tahun 2023.
Guna mencapai keunikan PS S1 Farmasi, ada penambahan muatan di beberapa mata kuliah khusus yang berkaitan dengan produk inovatif bahari, bahan alam, dan kewirausahaan. Pada kurikulum 2020, ketiga penciri tersebut tercakup dalam 8 mata kuliah dengan total 16 sks (12 sks teori dan 4 sks praktikum. Beberapa mata kuliah tersebut adalah Botani Farmasi ( 2 sks teori), Farmakognosi (2 sks teori dan 1 sks praktikum), Kewirausahaan dan Pemasaran (2 sks teori), Fitokimia (2 sks teori dan 1 sks praktikum), Farmasi Bahan Alam Bahari (2 sks teori), serta Produk Farmasi Kelautan (2 sks teori).
Pada kurikulum 2023, cakupannya bertambah menjadi 12 mata kuliah dengan total 18 sks (12 sks teori dan 6 sks praktikum). Beberapa mata kuliah penciri tersebut adalah Tanaman Obat dan Simplisia (2 sks teori dan 1 sks praktikum), Farmakognosi dan Obat Tradisional (2 sks teori dan 1 sks praktikum), Fitokimia (2 sks teori dan 1 sks praktikum), Farmasi Bahan Alam Bahari (2 sks teori dan 1 sks praktikum), Produk Farmasi Kelautan (2 sks teori dan 1 sks praktikum), serta Pharmapreneur (2 sks teori dan 1 sks praktikum).
Kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat juga telah dilakukan sesuai dengan road map yang telah disusun. Selanjutnya PS S1 Farmasi telah melakukan integrasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam proses pembelajaran sebagai upaya untuk memenuhi standar proses pendidikan.
Pengembangan suasana akademik yang berjalan baik dan kondusif juga ditingkatkan untuk mengantisipasi tingginya daya saing perguruan tinggi. Upaya peningkatan tersebut telah dilakukan dengan menyesuaikan kebutuhan pengguna dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu bentuk upaya tersebut adalah dengan peninjauan kurikulum di tahun 2023 dengan konsep Outcome Based Education (OBE).
